Nur Alim Djalil Saya menuju Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, pada 14 April 2009. Kota ini sangat berkesan bagi saya. Selama dalam perjalanan, saya mengenang ketika menginjakkan kaki kali pertama di kota ini pada 1 Januari 1997. Seumur-umur kali pertama ke luar negeri, saya berangkat seorang diri, untuk meliput sebuah wilayah yang cukup jauh dari Kota…
Penulis: Nur Alim Djalil
Sakit Pinggang
Nur Alim Djalil Sakit di pinggang belakang. Saya teramat sulit bergerak. Duduk sakit. Jalan sakit. Tidur sakit. Bangun tidur sakit. Bersin dan buang angin saja sakit. Bila salat, saya mesti melakukan beberapa gerakan tambahan karena tidak bisa rukuk, sujud, dan duduk dengan sempurna. Bila kondisi begini, tersadar lagi betapa berharganya tubuh yang sehat. Badan yang…
Menyenter Bulan
Nur Alim Djalil Rumah mati lampu. Po’oh sudah terbiasa keadaan ini. Saudaranya di Banjarmasin mengabarkan telah mengalami pemadaman bergilir sejak tujuh bulan lalu. Keponakan di Pekanbaru menginfokan hal yang sama. Isi facebook-nya melulu soal keluhan mati lampu. Kerabat di Palu malah mengatakan heran di Makassar mati lampu lantas warga berdemo — kondisi mereka jauh lebih parah….
Geliat Muslim di New York
Nur Alim Djalil Pertumbuhan umat muslim di negara bagian New York, Amerika Serikat tergolong tinggi. Data dari Pew Research Centre, dari angka 2,6 juta pada 2010 diperkirakan meningkat 6,2 juta 2030 mendatang. Umat muslim saat ini mencapai kurang-lebih 1,1 persen dari jumlah penduduk Amerika. Salah satu penggeraknya adalah komunitas muslim Indonesia, yang antara lain berasal…
Pekuburan
Nur Alim Djalil Pekuburan sudah akrab dengan kehidupan saya. Sejak kecil, selain sungai dan got, pekuburan adalah salah satu tempat bermain favorit saya. Kalau tidak bermain di sungai, ya di pekuburan. Bermain di pekuburan sama sekali tak menimbulkan rasa takut. Melompat dari satu kubur ke kubur yang lain menumbuhkan sensasi spesial. Di belakang Asrama Polisi, Sungguminasa,…
Peluk Ramadan
Nur Alim Djalil Perkelahian dikarenakan memperebutkan sebiji buah kenari itu berlangsung sengit. Dua anak kecil bergumul di dalam pekuburan dan berusaha saling melumpuhkan. Keduanya mengerahkan segala daya dan kekuatan untuk mengalahkan lawan. Cakar wajah dan gigit bagian tubuh apa saja dilakukan agar lawan mengaku kalah. Mereka bergumul lantaran masing-masing merasa berhak terhadap kenari itu. Sebiji kenari…
Melayani
Nur Alim Djalil Setiap kali ingin mengisi premium, saya selalu teringat SPBU itu. Selalu ada dorongan untuk hanya mengisi di tempat itu. Tidak usah saya sebutkan letaknya di mana. Petugasnya ramah. Cara memasukkan premium juga tidak kasar sehingga tidak menggores permukaan tangki yang bisa mengakibatkan kebocoran. Pernah ban kendaraan saya kempis ketika memasuki SPBU itu….
Seorang Bapak yang Ingkar Janji
Nur Alim Djalil WAJAH anak laki-laki yang berusia sembilan tahun itu berseri-seri. Matanya berbinar-binar. Ulang tahunnya sudah dekat. Ia meminta dibelikan sepasang sepatu bola yang banyak dijual di dekat Stadion Andi Mattalatta dan kedua orangtuanya mengiyakan. Anak itu tersenyum. Mekar. Hm, sepasang sepatu bola. Ia membayangkan akan berlari lincah seperti Kaka dan Ronaldo – pesepak bola…