Percik: Nur Alim Djalil SAYA merasa teramat dekat dengan benda yang satu ini. Perahu. Ketika alam imajinasi saya sudah mengenal bentuk-bentuk benda, perahu menjadi dominan menghiasi benak saya. Ketika saya sudah mulai menuangkan imajinasi dalam bentuk gambar, perahu – tentu selalu dihiasi bendera merah putih – menjadi gambar favorit saya. Kalau teman-teman memilih mainan oto-oto yang ditarik tali…
Penulis: Nur Alim Djalil
S e r a k a h
Percik: Nur Alim Djalil Masih teramat pagi. Hujan, dingin, dan ngantuk. Saya mendengar teriakan yang lumayan khas di depan rumah, “Sampaaaah”. Itu suara anak kecil, penyedia jasa angkut sampah dengan menggunakan becak tua. Ada perasaan malu di dalam hati. Anak itu sudah beraktivitas, ke mana-mana, hujan lagi, sementara saya baru terbangun. Uuaaaaff! Salat subuh dulu….
K a d a l
Percik: Nur Alim Djalil Pagi-pagi seekor anak kadal kebun atau bengkarung, merayap ke sampul buku yang tergeletak di lantai kamar tidur. Buku berjudul David and Goliath karangan Malcom Gladwell. Malam tadi saya membacanya, kemudian terjatuh di lantai setelah melewati beberapa halaman. Anak kadal itu sepanjang jari telunjuk. Lingkar tubuhnya seperti pipet minuman. Sangat imut. Merayap ke sisi buku…
Sombong
Percik: Nur Alim Djalil Dalam satu satu riwayat yang disampaikan Abdullah bin Umar, disebutkan bahwa jauh sebelum manusia diciptakan, bumi telah ditempati jin yang berperangai buruk. Bumi menjadi rusak parah. Mereka membangkang, sesat, meski Allah Subhahahu Wata’ala berulang-ulang mengirim utusan dari kalangan jin agar mereka kembali ke jalan yang benar dan menyembah Sang Pencipta. Meski…
L a l a t
Percik: Nur Alim Djalil Seekor lalat seakan terus mengikuti saya. Saya ingat keberadaan lalat tersebut mulai dari kantin yang terletak di besmen perkantoran. Sembari makan, lalat itu kerap hinggap di lengan, jam tangan, kemudian berputar-putar di kepala, hinggap di ujung pipet jus sirsak pesanan saya. Sesekali berpindah ke permukaan henpon yang saya geletakkan. Terkadang lebih…
Syekh Yusuf Kecewa, Tinggalkan Gowa
Percik: Nur Alim Djalil Kerajaan Gowa-Tallo mengalami kemunduran. Syekh Yusuf ketika kembali dari perantauannya menuntut ilmu di Aceh, Mekkah, Madinah, Yaman, dan Syam merasa sedih mendapati kenyataan itu. Dulu dia bertekad akan mengembangkan ilmunya di Kerajaan Gowa-Tallo. Sekarang kerajaan sudah lain. Kemaksiatan dan aktivitas yang jauh dari nilai-nilai agama terdapat di mana-mana. Syekh Yusuf kembali…
Istri Pembuat Jalan Surga
Percik: Nur Alim Djalil Ada ungkapan bahwa senyum seorang istri akan menjadikan dunia seperti penuh bunga dan minyak wangi. Bila istri sudah nyaman hatinya, tentram perasaannya maka semua akan terasa indah. Namun bila hati istri gundah, resah, gelisah, dunia juga akan ikut gundah. Maka bila istri resah soal genteng bocor, tarif listrik, air, dan gas…
Saya, Islam, dan Memilih Pemimpin
Oleh: Nur Alim Djalil Selalu ada kerinduan memasuki masjid. Berada di tempat ini saya merasa sejuk dan damai. Hiruk-pikuk dunia tertinggal di luar sana. Hiruk-pikuk itu cukup sampai di tempat parkir. Ruang-ruang dan ornamen di dalamnya memberi rasa nyaman. Memang nyaman, teduh, dan damai karena itu rumah Allah. Air wudu membuat perasaan segar. Seakan membuat…