Nur Alim Djalil Jepang punya beragam jenis makanan. Umumnya yang segar dan disajikan serba mentah. Lumayan lezat. Ada juga jenis makanan, di rumah makan tertentu, untuk mencicipinya, mesti pesan tempat dua minggu sebelumnya! Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada kami ketika tiba di Sakai adalah soal makan. Hal ini perlu dilakukan agar nantinya tidak menimbulkan persoalan….
Melihat Kuburan Raksasa dari Langit
Nur Alim Djalil Sakai merupakan salah satu kota tertua di Jepang. Salah satu peta tertua yang dibuat di Eropa pada 1860, tertulis Saccai dengan huruf besar di atas titik-besar yang berarti kota utama. Dengan menumpang helikopter, Sakai ternyata menyimpan kebesaran masa lalu. Salah satunya adalah berupa kuburan raksasa yang seukuran Pulau Khayangan. Makam raja Mozu di…
Menyusuri Kota Tua Chiang May, Thailand
Nur Alim Djalil Peninggalan sejarah adalah salah satu aset Thailand. Pemerintah dan masyarakat Thailand sangat menyadari itu. Kota tua di Chiang Mai masih ada. Begitu pun benteng dan kanal yang mengelilinginya. Mereka menjaganya sedemikian rupa dan ternyata itu sangat menarik para wisatawan. Berbeda dengan Makassar, yang justru meruntuhkan bangunan bersejarah satu per satu. Di tengah pembangunan yang begitu pesat…
Chao Phraya, Bulu Kuduk Berdiri
Nur Alim Djalil Negeri Gajah Putih Thailand tak lepas dari tapak kaki orang Bugis-Makassar zaman dulu. Orang Makassar yang tiba di Thailand pada abad ke-17 pernah membuat catatan penting ketika demi harga diri melakukan pemberontakan terhadap pemerintah setempat ketika masih berpusat di Ayuthia. Kini, sisa-sisa keberadaan orang Makassar tetap ada dan menjadi salah satu bagian…
Sampah Jadi “Pulau Surga”
Nur Alim Djalil Menikmati makan malam di Tepak Sireh Restaurant, 73-Sultan Gate, saya memilih kari ayam. Sekretaris Kedutaan Singapura di Jakarta, Jonathan Han, juga memilih hal yang sama. “Suka ayam,” tanya Han. Saya mengangguk, memotong-motong daging ayam itu, kemudian balik bertanya, “Pernah lihat ayam?” “Ayam hidup? Pernah. Tapi sudah lama sekali, di Indonesia, ketika kuliah…
Tersesat di Kehidupan Bawah Tanah Singapura
Nur Alim Djalil Singapura cukup dingin ketika saya meninggalkan Hotel Swissotel, 2-Stamford Road, pukul 07.15 (sama waktu di Makassar), seusai sarapan pagi. Malam sebelumnya hujan tercurah. Udara sungguh nyaman. Saya ingin berjalan kaki. Berkeliling. Terserah sesanggup kaki ini melangkah. Saya mengarahkan langkah ke arah kanan hotel. Tak ada alasan mengapa pilih kanan, pokoknya suka-suka saja. Hawa…
Kenangan di Kota Kinabalu
Nur Alim Djalil Saya menuju Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, pada 14 April 2009. Kota ini sangat berkesan bagi saya. Selama dalam perjalanan, saya mengenang ketika menginjakkan kaki kali pertama di kota ini pada 1 Januari 1997. Seumur-umur kali pertama ke luar negeri, saya berangkat seorang diri, untuk meliput sebuah wilayah yang cukup jauh dari Kota…
Sakit Pinggang
Nur Alim Djalil Sakit di pinggang belakang. Saya teramat sulit bergerak. Duduk sakit. Jalan sakit. Tidur sakit. Bangun tidur sakit. Bersin dan buang angin saja sakit. Bila salat, saya mesti melakukan beberapa gerakan tambahan karena tidak bisa rukuk, sujud, dan duduk dengan sempurna. Bila kondisi begini, tersadar lagi betapa berharganya tubuh yang sehat. Badan yang…