Nur Alim Djalil Tersentuh juga akhirnya. Alhamdulillah. Dapat menyentuh dinding benteng Konstantinopel adalah keinginan yang panjang. Sejak SMA ketika membaca beberapa literatur sejarah penaklukan Konstantinopel, saya teramat ingin memijak tempat itu. Ingin yang banget. Hagia Sophia dan Blue Mosque yang berada di dalamnya sudah berganti-ganti menjadi wallpaper laptop saya. Terkadang pula saya edit — menempelkan…
Isolasi Mandiri
Isolasi mandiri. Begini ternyata rasanya. Mondar-mandir di dalam rumah. Melongok ke jendela. Memandangi hujan bersama si meong Hull. Memperhatikan burung kecil bercengkrama. Melihat pengendara yang lalu-lalang. Melihat tetangga yang lewat di depan rumah sembari bergegas dan menundukkan wajah. Alhamdulillah mereka sudah memakai masker. Tidak seperti biasanya. Sesekali saya keluar ke pekarangan. Menghirup udara segar. Menggerak-gerakkan…
Positif Covid 19
Gambar ini setelah kami Swab di Puskesmas Kassikassi, Sabtu, 19 Desember 2020. Dua hari kemudian, jelang magrib, keluar hasil: Saya, Biru, dan Kuning positif (+). Istri saya, negatif (-). Agak kaget beberapa jenak, namun kemudian sadar, ini harus kami terima. Saya dan Biru berusaha tenang. Biru ternyata sudah mempersiapkan diri menerima kabar ini. Istri saya…
Balada Sandal Jepit
Cerpen Nur Alim Djalil Balada Sandal Jepit adalah cerpen pertama saya yang dimuat media massa, tepatnya di Majalah Anita Cemerlang, edisi 270/1988. Saat itu saya di kelas tiga SMA Negeri 5 Makassar. Ini adalah cerpen kedua yang saya kirim. Cerpen pertama, Mesin Ketikku yang Malang, nasibnya juga bernasib malang, ditolak dengan sukses. Aku Alan dan kamu…
Bawakaraeng-Lompobattang
Nur Alim Djalil Menepi sejenak di Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Tepatnya di rumah peristirahatan seorang mantan camat di Makassar. Saya rindu udara segar. Ingin berjalan di pematang sawah. Bermain-main sejenak. Sesuatu yang nyaris tidak ditemukan lagi di Makassar. Pagi hari yang sejuk dengan latar belakang Gunung Bawakaraeng-Lompobattang, Kabupaten Gowa. Sekitar 200 meter dari tempat…
Belajar Alam di Rumah Hijau Denassa
Akhirnya terwujud keinginan untuk bersilaturrahim ke Rumah Hijau Denassa di Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa. Terwujud keinginan untuk berbincang-bincang dengan Darmawan Denassa, yang saya kenal selama ini mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk menyelamatkan, merawat, dan melestarikan tanaman-tanaman endemis Sulawesi — yang satu per satu mulai punah. Denassa juga saya kenal sebagai penggagas literasi berkonsep…
Setelah S3
Usai sudah. Alhamdulillah istri saya telah menyelesaikan pendidikan S3-nya pada 13 Agustus 2020, saya besoknya. Sebetulnya pihak program studi sudah menyetujui kami promosi bersamaan, namun tetap saja ada yang Lebih Punya Kehendak. Kehendak itulah yang kami syukuri karena dapat berlangsung dengan lancar. Kami kuliah di Program Studi Administrasi Publik, Universitas Hasanuddin. Kami satu kelas. Sama…
Berdiam di Rumah Saja
Berdiam diri berhari-hari di rumah, membahasakan kasih-sayang dengan jarak. Bentuk sayang ini adalah dengan tidak bertemu atau mengurangi interaksi satu sama lain. Paling jauh hanya melangkah di sekitar pekarangan. Sesekali masih terdengar penjual roti dan bassang. Juga tukang solder panci. Itu pun berlalu sepi. Kita harus tinggal di rumah masing-masing dalam waktu yang entah. Karena itulah…