Nur Alim Djalil Apa yang saya bayangkan ternyata meleset. Saya membayangkan masjid di Istanbul yang indah-indah itu ramai setiap salat wajib. Tidak ternyata. Beberapa masjid yang saya masuki untuk salat, jemaahnya sangat kurang. Dapat dihitung sebelah tangan. Malah ada masjid yang azan saja. Kecuali salat Jumat, lumayan penuh. Setelah mengunjungi beberapa masjid dan menemukan jemaah…
Amazing Cappadocia
Nur Alim Djalil “Lusa kita ke Cappadocia,” demikian keputusan si Biru, yang kali ini kami jadikan sebagai leader dan pemandu perjalanan. “Kenapa?” ucap istri saya. Soalnya, Cappadocia kami rencanakan pada akhir perjalanan, setelah Bursa dan Konya. Belakangan Bursa dan Konya kami batalkan. Bursa cuacanya ekstrem, Konya peningkatan Covid cukup tinggi. “Kita kejar berangkat lusa. Istanbul…
Hagia Sophia dan Blue Mosque
Nur Alim Djalil Lantaran kunjungan kami pada hari pertama, cuaca hujan dan salju tipis, kami memutuskan kembali mendatangi Hagia Sophia dan Blue Mosque keesokan harinya, 20 Februari 2020. Jarak dari penginapan kami di Sultan Ahmed Suite lumayan dekat, sekira 250 meter. Hanya jalanannya yang lumayan mendaki. Langit cerah namun angin dingin bertiup. Rencana kami adalah…
Menyentuh Dinding Konstantinopel
Nur Alim Djalil Tersentuh juga akhirnya. Alhamdulillah. Dapat menyentuh dinding benteng Konstantinopel adalah keinginan yang panjang. Sejak SMA ketika membaca beberapa literatur sejarah penaklukan Konstantinopel, saya teramat ingin memijak tempat itu. Ingin yang banget. Hagia Sophia dan Blue Mosque yang berada di dalamnya sudah berganti-ganti menjadi wallpaper laptop saya. Terkadang pula saya edit — menempelkan…
Isolasi Mandiri
Isolasi mandiri. Begini ternyata rasanya. Mondar-mandir di dalam rumah. Melongok ke jendela. Memandangi hujan bersama si meong Hull. Memperhatikan burung kecil bercengkrama. Melihat pengendara yang lalu-lalang. Melihat tetangga yang lewat di depan rumah sembari bergegas dan menundukkan wajah. Alhamdulillah mereka sudah memakai masker. Tidak seperti biasanya. Sesekali saya keluar ke pekarangan. Menghirup udara segar. Menggerak-gerakkan…
Positif Covid 19
Gambar ini setelah kami Swab di Puskesmas Kassikassi, Sabtu, 19 Desember 2020. Dua hari kemudian, jelang magrib, keluar hasil: Saya, Biru, dan Kuning positif (+). Istri saya, negatif (-). Agak kaget beberapa jenak, namun kemudian sadar, ini harus kami terima. Saya dan Biru berusaha tenang. Biru ternyata sudah mempersiapkan diri menerima kabar ini. Istri saya…
Balada Sandal Jepit
Cerpen Nur Alim Djalil Balada Sandal Jepit adalah cerpen pertama saya yang dimuat media massa, tepatnya di Majalah Anita Cemerlang, edisi 270/1988. Saat itu saya di kelas tiga SMA Negeri 5 Makassar. Ini adalah cerpen kedua yang saya kirim. Cerpen pertama, Mesin Ketikku yang Malang, nasibnya juga bernasib malang, ditolak dengan sukses. Aku Alan dan kamu…
Bawakaraeng-Lompobattang
Nur Alim Djalil Menepi sejenak di Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Tepatnya di rumah peristirahatan seorang mantan camat di Makassar. Saya rindu udara segar. Ingin berjalan di pematang sawah. Bermain-main sejenak. Sesuatu yang nyaris tidak ditemukan lagi di Makassar. Pagi hari yang sejuk dengan latar belakang Gunung Bawakaraeng-Lompobattang, Kabupaten Gowa. Sekitar 200 meter dari tempat…