Cerpen Nur Alim Djalil Sinar mentari pukul delapan pagi, bak serpihan permata terhampar di permukaan Pantai Waiara, Teluk Maumere, Flores. Gelitik angin lembut menimbulkan riak. Sampan-sampan nampak berayun. Satu-dua speedboat melintas membelah pantai, menimbulkan busa yang kemudian meletus tak berbekas. Beberapa turis asyik menjemur diri di bibir pantai. Sebagian berjalan-jalan memunguti kerang yang beraneka rupa. Sedang anak-anak…
Apel, Kurma, dan Segelas Susu
Percik: Nur Alim Djalil Saya sangat suka membaca kisah hamba-hamba yang saleh, tentang bagaimana mereka teramat teguh menjaga kesucian makanan ke dalam diri dan keluarganya. Kisah seperti ini mudah dicerna, meresap, dan merasuknya dalam. Kita pernah mendengar cerita pemuda Tsabit bin Zutha Al-Taimi, bapak dari Imam Abu Hanifah dan apel yang jatuh di pinggir kebun….
Masjid Sultan dan Hajjah Fatimah di Singapura
Yusmanizar Ib. Hernald Memutuskan berlibur ke Singapura bersama keluarga, pertimbangan kami adalah penginapan yang dekat dengan masjid dan tak jauh dari Bugis Junction. Pilihan kami penginapan di Jalan Pinang yang jaraknya 50 meter dari Masjid Sultan. Kami tiba di penginapan malam hari. Sudah lewat waktu Isya. Setelah menyimpan barang, kami kemudian berjalan di sekitar penginapan…
Festival Musim Dingin di Isparta
Naura Qurratu Aini Wali kota Isparta mengadakan Festival Musim Dingin Isparta, Turki, pada Sabtu, 22 Januari 2022. Acara tersebut diadakan di resor ski yang terletak di gunung Davraz, Isparta. Beberapa minggu sebelum festival ini diadakan, saya dan beberapa mahasiswa Indonesia serta mahasiswa internasional lainnya diajak untuk turut serta menghadiri dan menjadi bagian dari acara tersebut….
Manusia yang Hidup
Percik: Nur Alim Djalil Bertemu seorang kerabat. Dia lantas mengepalkan tangannya, didekatkan ke arah saya, menanti kepalan tangan saya untuk disentuhkan pelan. Kebiasaan ini muncul saat pandemi melanda bumi. Saya menanggapi dengan menyodorkan tangan untuk bersalaman secara normal. Ragu dia menyodorkan tangan. Saya menggenggam tangannya yang terasa lemah, tidak bertenaga, terasa sangat ragu untuk bersentuhan…
Kaliadem dan Titik Gempa Bantul
Nur Alim Djalil Erupsi Merapi dan Gempa Yogyakarta masih lekat dalam ingatan. Pada 2006, Daerah Istimewa Yogyakarta dilanda kepanikan: Merapi meletup-letup di utara dan Bantul dilanda gempa di selatan. Warga dari arah gunung, turun dan masuk ke kota bersamaan karena bingung dan panik. Sementara di selatan, warga dari arah pantai juga masuk ke kota menyelamatkan…
Koran dan Majalah di Turki
Nur Alim Djalil Senangnya hati ini melihat koran dan tabloid berjajar di sebuah rak yang terletak di samping eskalator lantai satu, 29 Februari 2020, di pusat perbelanjaan Istanbul, Turki. Meskipun kami tidak tahu apa isi beritanya namun kami gembira karena menemukan koran. Setidaknya koran-koran tersebut, di tengah arus tekanan media digital, masih tetap bertahan. Itu…
“Memasuki” Meriam Turki Usmani
Nur Alim Djalil Saya penasaran dengan meriam Turki Usmani yang digunakan membombardir Konstantinopel oleh pasukan terbaik Muhammad Al-Fatih. Bagaimana bentuknya, bagaimana besarnya? Membaca sejarah pertempuran sengit dalam sejarah umat manusia itu, sampai 70 kapal diseberangkan lewat bukit dalam satu malam, saya juga terkagum-kagum proses sehingga dibuat puluhan meriam ukuran besar untuk menjebol benteng Konstantinopel. Saya menemukan dua…