Percik: Nur Alim Djalil Kerajaan Gowa-Tallo mengalami kemunduran. Syekh Yusuf ketika kembali dari perantauannya menuntut ilmu di Aceh, Mekkah, Madinah, Yaman, dan Syam merasa sedih mendapati kenyataan itu. Dulu dia bertekad akan mengembangkan ilmunya di Kerajaan Gowa-Tallo. Sekarang kerajaan sudah lain. Kemaksiatan dan aktivitas yang jauh dari nilai-nilai agama terdapat di mana-mana. Syekh Yusuf kembali…
Kategori: Percik
Istri Pembuat Jalan Surga
Percik: Nur Alim Djalil Ada ungkapan bahwa senyum seorang istri akan menjadikan dunia seperti penuh bunga dan minyak wangi. Bila istri sudah nyaman hatinya, tentram perasaannya maka semua akan terasa indah. Namun bila hati istri gundah, resah, gelisah, dunia juga akan ikut gundah. Maka bila istri resah soal genteng bocor, tarif listrik, air, dan gas…
Melontar Jumrah
Percik: Nur Alim Djalil Kami memasuki terowongan Mina bersama ratusan jemaah lain dari pelbagai bangsa. Kala itu musim haji 2002. Semangat di dada kami begitu bergelora sembari mengumandangkan takbir. Kami menuju jamarat, untuk melontar jumrah hari pertama, yakni Jumrah Aqabah. Tubuh kami masih lusuh terbalut pakaian ihram yang terasa sudah mulai kumal lantaran keringat dan…
Gadis Unta
Percik: Nur Alim Djalil Perempuan itu adalah perpaduan kekuatan dan kelembutan. Saya tidak tahu siapa yang kali pertama mengungkapkan ini tapi saya seratus persen setuju. Di balik kelembutan tersimpan kekuatan, di balik kekuatan ada kelembutan. Perpaduan keduanya adalah keindahan. Setiap teringat ketangguhan dan keteguhan seorang perempuan, saya selalu memutar ulang film “Tracks” yang dirilis pada…
Senandung Pagi Hari
Percik: Nur Alim Djalil Sisa dan remah ikan bakar, saya letakkan di pekarangan rumah dengan harapan dimakan kucing. Kasihan bila kucing yang berkeliaran di pekarangan kelaparan sementara saya dan keluarga di dalam rumah kekenyangan. Berkeliarannya kucing-kucing itu di pekarangan berarti menjadi tanggung jawab saya dan keluarga. Keesokan harinya, masih teramat pagi, saya bermaksud membersihkan pekarangan….
Lalat Nakal
Percik: Nur Alim Djalil Berbaring di kursi panjang ruang tamu, hujan di luar seperti tumpah. Saya menginstal salah satu aplikasi permainan untuk mengasah pikiran. Kapasitasnya juga tidak besar sehingga tidak terlalu mengambil tempat. Kalau menunggu, suntuk, jenuh atau apalah, bisa membuka aplikasi ini. Begitu pertimbangan saya. Download sudah menunjukkan angka 14%. Seekor lalat hinggap di ujung-sudut-kiri…
Mereka yang Entah Siapa
Percik: Nur Alim Djalil Tidak biasanya saya melewati jalan itu setiap pulang ke rumah. Jalan yang diportal plus terdapat pagar besi yang hanya dibuka setengah lebar jalan. Sore itu, entah mengapa saya berbelok ke jalan tersebut. Ada seorang anak muda, kulit wajah legam, pengendara motor, berhenti di dekat portal – terlihat ragu apakah saya yang…
Cinta Mati
Percik: Nur Alim Djalil Sosok pemuda ini sempurna, wajah rupawan, bersih bercahaya, pembawaan tenang, dan berwibawa. Pemuda ini ahli ibadah, sifatnya baik, tutur katanya lembut. Setiap orang menyenangi keberadaannya. Ada seorang perempuan cantik, cerdas, melihat pemuda tersebut, terpesona, dan jatuh hati kepadanya. Perasaan itu berdesir dan membuatnya seperti tersihir. Beberapa waktu dia berusaha memendam perasaannya…